Mading AFIIQ Meriah Dan Terarah

Senin, 18 April 2011

JADI KIAI ITU ENAK NGGAK YA?

AGIIQ EDISI AGUSTUS

"Kyai.. enak ya kalau jadi Kyai itu.." kata Kang Timbul membuka percakapan kepada penumpang langganan becaknya, yang kebetulan seorang Kyai yang akan mengajar di sebuah tempat.
Kyai : " masa sih kang Timbul ? dari sudut mana Kang Timbul memandangnya ? "
Timbul : " Lah.. iya Yai.. saya melihatnya dari sisi IBADAH."
" Seorang Kyai itu selalu syiar kepada umat, mengajak umat mengenal Allah dan mengajak umat agar selalu taat sama Allah"
"Kan sama saja Kyai itu kerjanya IBADAH melulu .. ya nggak Yai ?"
Kyai : " Begini Kang Timbul.."
" Allah itu menciptakan manusia , sudah ada tugasnya masing-masing.."
" Tugas Kyai itu seperti yang sudah Kang Timbul katakan tadi.. Ya wajar lah kalau Kyai itu begitu..


" Tapi perlu kang Timbul ketahui.. bahwa Makna IBADAH itu sangat luas, tidak terbatas pada sosok Kyai , Ulama, Ustad saja.."
Kang Timbul sambil mengontel becaknya menyela ," Saya kepengen banget loh menjadi seperti Kyai.. supaya Allah itu Ridho sama saya.."
Kyai : " Sebentar kang Timbul.. kita menepi dulu ya.. tuh dibawah pohon rindang itu.."
Kang Timbul menepikan becaknya, lalu sang Kyai mengajak Timbul untuk duduk di tanggulan sungai yang ada pohon ridang tersebut. Digandengnya tangan kang Timbul, dan diajaknya duduk disampingnya.
Kang Timbul merasakan aura kelembutan yang memancar dari diri sang Kyai. Dia merasakan kedamaian berada disisi sang Kyai tersebut.
" Begini loh kang Timbul.." sambung Kyai tersebut menyambung pembicaraan diatas becak itu..
" Sesuatu itu disebut IBADAH kepada Allah harus memenuhi beberapa kriteria, bukan dari wujud jabatan yang disandang oleh seseorang"
"PERTAMA, Seseorang itu harus menerima dahulu TAKDIR ALLAH atas dirinya yang sedang disandangnya.... apa itu Kyai, Tkang becak, buruh bangunan, manajer, direktur bahkan maling sekalipun.."
Kang Timbul kaget atas kata2 terakhir Kyai tersebut yaitu maling.
"Loh jadi maling kok harus menerima sih Yai.."
"Sebentar kang Timbul.." sahut Kyai tersebut dengan kalem..
"saya teruskan dulu ya.."
"KEDUA, apabila dia ingin meningkatkan taraf hidupnya.. maka seseorang tersebut harus berusaha masuk dalam KORIDOR SYARIAT, tidak melanggar hukum2 yang Allah yg sudah tetapkan..
"Misalnya si maling itu.. ya dia harus tobat untuk kembali ke jalan yang benar.. Kenapa si yang kemaren dia masih jadi maling ? "
" Karena itu sudah terjadi... dan nggak mungkin waktu itu diputar kembali.. Yang sudah2 ya sudah, jangan terpaku kepada dosa-dosanya yang kemaren. Karena kalau dia kelamaan terpaku menyesali dosa2nya yg kemaren, maka dia tidak akan memulai perjalanan hidup yang benar. Sedang hidup itu trus berjalan"
"KETIGA, sebelum, sesudah dan antara keduanya. melakukan ikhtiar dan usaha itu haruslah menumbuhkan KESADARAN dalam JIWA nya , bahwa ikhtiar dan usaha itu SEMATA atas pertolongan dan anugerah dari-Nya.. Laa haula walaa quwata ila billah.."
" dan yang dimaksud dng ikhtiar dan usaha tersebut termasuk didalamnya menjalankan kewajiban Syariat seperti sholat, puasa, zakat, doa dll "
" Nah apabila ketiga unsur diatas selalu dijalaninya dalam mengarungi takdir hidupnya.. nggak peduli dia itu tukang becak sekalipun maka dimata Allah dia itu sama saja dengan seorang Kyai sekalipun.."
" Bahkan dia bisa lebih mulia di hadapan ALLAH dibandingkan Ulama, ustad, Kyai yang dakwahnya tapi terselip keinginan2 untuk selain ALLAH.."
Mata Kang Timbul berbinar-binar mendengar keterangan sang Kyai tersebut.. diciumnya tangan Sang Kyai sambil mengusap linangan airmata keharuan dan kerinduan kepada tuhannya yang begitu Maha Bijaksana...

Tidak ada komentar:

Sumber: http://eltelu.blogspot.com/2012/03/cara-memasang-custom-google-translate.html#ixzz2ErfvM2Di